Pandangan Buddhis Mengenai Perkawinan dan Perceraian Oleh : Tanhadi Masalah perkawinan adalah masalah yang umum dihadapi dan dilakukan oleh setiap orang. Didalam Buddhisme, perkawinan dianggap sebagai persoalan pribadi dan setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih cara hidupnya masing-masing . Oleh karena itu perkawinan menurut agama Buddha tidak dianggap sebagai sesuatu yang suci ataupun
3. Mantra: GUNARATNASILA DHARANI Sang Buddha bersabda: Umat yang pernah berbuat jahat, lalu ia menyesal, berjanji bertobat dan tekun membaca Dharani ini sampai akhir penghidupannya, ia tidak akan jatuh ke dalam neraka Avici, ia akan terlahir di alam bahagia. Bacalah Dharani ini: "Namo Buddhaya! Namo Dharmaya! Namo Sanghaya! Om! Siddhi Halulu
'The Dhyani Buddha Akshobhya', Tibetan thangka, late 13th century, Honolulu Academy of Arts.The background consists of multiple images of the Five Dhyani Buddhas. Dalam Buddhisme Vajrayana, Lima Buddha Kebijaksanaan (Tionghoa: 金刚界五智如来, 五方佛), juga dikenal sebagai Lima Tathāgata Kebijaksanaan (五智如来; Wǔzhì Rúlái), Lima Buddha Agung dan Lima Jina dalam (Sanskerta
515 - Sadhana Pertobatan Nomor Satu (1) Kita mengulas sadhana pertobatan nomor satu. Kita umat Buddha, sering menasehati orang lain untuk meyakini Buddhadharma, saat itu, beberapa orang akan menjawab: “Saya tidak perlu meyakini Buddhadharma, yang penting hati saya baik.”. Inilah yang sering kita dengar. “Saya tidak percaya agama apa pun
Kata mantra dalam bahasa Sanskerta terdiri dari kata akar man yang berarti "cita", dengan akhiran -tra yang berarti "alat" – yang dengan persis menggambarkan makna mantra dalam ajaran Buddha: "alat-cita". Mantra juga dijumpai di semua aliran kerohanian India, dan di peradaban lain juga.
Sutra Ullambana adalah suatu sutra Buddhis terjemahan Dharmaraksha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tionghoa. [1] Sutra ini mengisahkan tentang Mahamoggallana, salah satu siswa utama Sang Buddha, yang berusaha menolong mendiang ibunya yang terlahir menjadi hantu kelaparan . Sutra Ullambana menjadi dasar dari Perayaan Ulambana di Asia Timur.
Tujuan berdana yang paling hakiki dalam agama Buddha sebenarnya adalah bukan sekedar menolong orang. Seseorang yang tertolong karena akibat kita berdana hanya merupakan tujuan sampingan. Tujuan umat Buddha dalam berdana yang perlu dilatih adalah tujuan untuk mampu ‘melepas’. Sungguh tidak mudah untuk bisa berlatih melepas ketika kita berdana.
5 Salam Agama Buddha dan Maknanya. Dilansir dari buku Awal Agama Buddha dan Kehidupan Buddha, Willem Brownstock, (2005:45), berikut ini adalah 5 salam agama Buddha yang bisa diucapkan sesuai situasi dan kondisi yang tengah dialami: Pertama, ada Namo Buddhāya, salam agama Buddha yang paling sering kita dengar.
Kata mantra berarti “bentuk pikiran”, sehingga seseorang yang mampu memahami makna yang terkandung di dalam mantra dapat merealisasikan apa yang digambarkan di dalam mantra tersebut. Mantra adalah kumpulan dari pada kata-kata yang mempunyai arti mistik, serta umumnya berasal dari bahasa sanskerta dan dinamai Bijaksara (Tim Penyusun, 1987:6).
Konsep Manusia Hindu. Manusia pada dasarnya berbeda dengan manusia lain, maka setiap manusia harus mengerti dengan perbedaan itu sehingga bisa hidup berdampingan secara damai, aman, nyaman dan bahagia. Kitab suci Slokantara, pada salah satu slokanya menjelaskan tentang manusia satu dengan manusia lain pada dasarnya berbeda.
Moksa Julukan Buddha diberikan kepada Siddharta adalah tujuan akhir dalam agama Hindu, karena karena kesempurnaannya mendalami ajaran seperti yang dinyatakan dalam kitab Buddha yang kemudian kata Buddha Bhagavadgita III. 15 yaitu apabila orang telah digunakan untuk menyatakan ajarannya. mencapai moksa, ia tidak akan lahir lagi ke dunia Dalam
Doa dan penyembahan yang sebenarnya hanya merupakan salah satu bagian pelengkap dalam berbagai kepercayaan. Di dalam Buddhisme, kata doa mempunyai banyak arti. Di dalam aliran kepercayaan terhadap Ketuhanan, yaitu kepercayaan yang meyakini akan sesuatu yang maha kuasa, kekuatan Tuhan sebagai pencipta bumi beserta segala isinya, berdoa berarti
A. Ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra. Dalam melaksanakan puja bhakti kepada Brahman, umat Hindu diberikan kebebasan untuk dapat mewujudkan bentuk Śraddhā tersebut. Secara umum bentuk bhakti umat Hindu dapat dilakukan dengan melibatkan aspek: yantra, tantra, mantra, yajña, dan yoga. Yantra adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang
Portal Hindu. l. b. s. Agama Buddha dan Hindu memiliki asal mula yang sama dalam budaya Gangga di India utara selama apa yang disebut "urbanisasi kedua" sekitar tahun 500 SM. [1] Mereka telah berbagi kepercayaan sejalan yang telah ada saling berdampingan, tetapi juga menjabarkan perbedaan-perbedaan.
Urutan Berjapa dan Meditasi Menurut Hindu. Berjapa atau meditasi dengan tujuan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta tentu ada aturan atau urutan, agar proses berjapa itu akan lebih terhayati (himat) dan penuh konsentrasi. Menurut Ketut Indrayana, berikut cara atau urutan meditasi/berjapa menurut Hindu : 1. Mahāmṛtyunjaya Mantra (9X)
H2qx8b.
mantra dalam agama buddha